Salah satu Badik Raja yang terkenal bernama Raja Tungke'na Bone peninggalan dimasa Raja Bone Lapatau Matana Tika
Badik/kawali,
adalah senjata khas daerah bugis. Seperti layaknya daerah-daerah lain
di Nusantara badik/kawali merupakan senjata tradisional yang tidak hanya
berfungsi sebagai senjata tetapi juga sebagai simbol yang menunjukan
pribadi pemegangnya maupun cita-cita dan harapan.
Pada
masa terdahulu di Tana Bone, setiap anak terutama laki-laki dibekali
dengan sepucuk badik, keingingan dan harapan orang tua terhadap sang
anak biasanya dimanifestasikan melalui badik/kawali yang dipesan khusus
kepada seorang Panre. Seperti misalnya apabila orang tua mengharapkan si
anak hidup sejahtera tanpa kekurangan, maka dia sang orang tua akan
memesan badik yang berpamor Kurisi atau Madaung ase. Begitu pula apabila
orang tua ingin anaknya menjadi pemimpin yang disegani, pemberani dan
berkahrisma maka yang dipesan adalah pamor makkure'cillampa.
Di
Tana Bone terdapat beberapa macam jenis badik/kawali yang terkenal
seperti salapu' (sebagian orang menggolongkan sebagai keris/tappi’)
gecong ,raja, to asi,dll. Pada tulisan ini akan dikupas sekilas mengenai
badik Raja. Di Tana Bone badik Raja merupakan salah satu badik yang
tinggi derajatnya dan paling dicari oleh para penggemar senjata
tradisional.
Badik
Raja berasal dari sebuah desa di Kecamatan Kajuara di wilayah Bone
Selatan. Konon badik Raja tidak dibuat oleh manusia biasa, melainkan
oleh mahluk gaib. Di masa lalu masyarakat dikampung Raja tidak pernah
melihat Panre' yang membuat badik raja. Pada malam-malam tertentu
masyarakat disekitar tempat pembuatan Badik Raja hanya mendengar suara
palu beradu dengan besi tanpa penah melihat siapa pembuatnya. Saat pagi
menjelang sebuah Badik Raja selesai dibuat. Sampai saat ini, dikampung
Raja masih terdapat benda-benda yang oleh masyarakat sekitar dipercaya
sebagai alat-alat pembuatan Badik Raja.
Ciri-ciri
badik raja hampir mirip dengan badik lampobattang, bentuk bilahnya agak
membungkuk, dari hulu agak kecil kemudian melebar kemudian meruncing.
Pada umumnya mempunyai pamor timpalaja atau mallasoancale di dekat
hulunya. Bahan besi dan bajanya berkualitas tinggi serta mengandung
meteorit yang menonjol dipermukaan, kalau kecil disebut uleng-puleng
kalau besar disebut batu-lappa dan kalau menyebar di seluruh permukaan
seperti pasir disebut bunga pejje atau busa-uwae. Badik raja di masa
lalu hanya digunakan oleh arung atau dikalangan bangsawan-bangsawan
dikerajaan Bone.
Tidak ada komentar: